Tuesday, April 27, 2010

Apakah Anda Sabar ? Cek Makanan Favoritnya

Tulisan ini hanya untuk iseng-iseng saja, terinspirasi saat menikmati makanan, tiba-tiba terlintas di benak apakah makanan favorit kita selama ini mencerminkan sifat kita.

Memang ada hubungannya ya ? Segala sesuatu jika dikait-kaitkan pasti akan berhubungan sendiri.

Sekedar hiburan saja, jangan dianggap penting..

Orang sabar biasanya disayang Tuhan. Orang sabar biasanya mau berproses dan menikmati proses itu sendiri. Orang sabar biasanya mampu menata emosi dengan baik.

Berikut dibawah ini makanan favorit orang sabar :





Tengkleng

Masakan khas Solo ini adalah masakan semacam sop kambing yang isinya dominan dengan tulang yang masih ada sisa-sisa daging dan sumsum yang melekat.


Seni mem-“brakot” tulang ini tidak semua orang mampu dan mau melakukannya.


Dengan dalih mau makan aja kok repot, tinggal beli tongseng yang udah jelas ada dagingnya beres..


Padahal harga seporsi tengkleng tidak beda jauh dengan harga tongseng lho, bahkan ada yang lebih mahal…

Hm..namanya kepuasan kadang tidak bisa dihargai dengan nominal rupiah.


Nilai tantangan dan perjuangan serta proses itu sendiri menjadi penting bagi penikmat tengkleng..



Kwaci

Cemilan dari biji semangka atau biji bunga matahari yang minimalis bentuk dan ukurannya ini hanya mampu dihabiskan oleh orang yang ulet, tabah dan sabar tentunya.

Biasanya makanan ini dimakan ramai-ramai dengan teman sehingga tidak terlalu terasa lama waktu yang dibutuhkan. Sudah tentu bagi yang memasukkan kwaci sebagai kategori makanan favorit, tidak diragukan lagi jika penikmatnya adalah orang yang sabar.

Nggak percaya ? Buktikan sendiri..




Duren

Jangan girang dulu disebut sabar jika anda penggemar buah duren. Jika duren yang sudah tersaji tinggal dimakan saja, belum bisa dikategorikan sebagai orang sabar.

Bisa dikatakan sabar jika mau menjalankan ritual dari memanjat pohon, sampai membelah kulit duren yang banyak durinya baru kemudian.makan buahnya. Proses inilah yang membentuk kesabaran itu.

Berarti penjual duren termasuk orang sabar ya ? Asal tidak suka mengeluh pasti sudah masuk kategori sabar hehe..




Kacang Tanah

Yang mampu menghabiskan satu kilogram kacang tanah yang kulitnya dikupas sendiri sudah pasti orang yang sabar.

Tapi kira-kira masuk kategori rakus juga nggak ya ? Kalau makan sendiri, tidak mau berbagi padahal ada orang disekitarnya yang ngiler mau makan juga, itu namanya orang yang rakus, nggak peka terhadap keadaaan sekitar plus pelit bin ajib-ajib. Hahaha..




Sate

Kalau ada orang yang mau bersusah payah dari mengiris daging, memasukkan ke tusuk sate trus membakarnya sendiri baru makan, inilah yang disebut kesabaran yang sempurna. Tapi dengan syarat tanpa mengeluh saat kena asapnya lho..

Kalau mau menunggu antrian untuk makan sate di tempat yang laris pembeli, plus rela menunggu sate dikipas-kipas sampai matang kurang lebih satu jam tanpa ngomel-ngomel, patut diacungi jempol untuk kesabarannya.

Lha kalau sudah ada sate matang, tinggal makan trus marah-marah karena rasanya tidak karuan atau dagingnya kurang empuk, itu mah soal selera saja ya.. ( maksa banget sih hihi..)




Pisang Klutuk

Pisang yang banyak isinya ini menguji kesabaran orang yang memakannya. Saya jarang sekali menemui pisang jenis ini di jaman sekarang, kecuali pisang klutuk yang masih mentah yang diserut sebagai campuran rujak buah.

Jaman saya kecil dulu, pernah punya pohon pisang ini. Sebenarnya rasa pisang ini manis dan enak, tapi karena bijinya yang banyak sekali sebesar biji kapas, keasyikan makannya jadi terganggu. Berkali-kali harus melepeh biji-bijinya keluar dan hanya mendapatkan sedikit buah pisang tanpa biji. Harus disortir berkali-kali.

Siapa yang mampu bertahan makan pisang yang susahnya minta ampun, sementara banyak pisang yang lain tinggal lep saja ? Sekali lagi hanya orang yang sabar yang mau dengan tulus ikhlas menjalani makan pisang klutuk lengkap dengan prosesnya ini dan yang mampu mengabaikan celetukan orang “kurang kerjaan saja”.

Kira-kira, makanan susah apalagi ya, yang menguji kesabaran kita ? Mungkin teman-teman punya alternatif lain ? Monggo..

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...