Showing posts with label Wisata. Show all posts
Showing posts with label Wisata. Show all posts

Saturday, February 25, 2023

Menikmati Keindahan dan Berburu Kuliner di Pantai Kukup Gunungkidul


Menikmati keindahan dan berburu kuliner di pantai Kukup Gunungkidul. Hai, halo semuanya. Gimana, sehat-sehat kan? Amin. Lama tak bersua ya! Jadi kangen. Saya mau cerita nih berkaitan dengan video di atas. Beberapa waktu yang lalu di masa pandemi saya dan keluarga piknik ke pantai Kukup Gunungkidul. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan ya. 

Pantai ini terletak diantara deretan pantai Baron dan Krakal. Pantai Kukup terletak di tengahnya. Saya pangling, ternyata banyak perubahan yang lebih modern di pantai Kukup ini. Apa saja sih perubahan di pantai Kukup? Salah satunya adalah adanya jembatan penghubung menuju ke bukit di atas. Jembatan ini terletak di atas pantai. 

Maka sungguh menakjubkan melihat keindahan pantai dari atas pantai. Saya dan suami serta anak-anak meniti jembatan itu dengan hati yang deg-deg ser. Bagaimana tidak kalau di bawah sana terlihat laut yang luas. Sempat terbersit dalam benak kalau jembatan goyangnya tiba-tiba ambruk trus apa yang harus dilakukan?

Ah, tapi pikiran itu saya tepis jauh-jauh. Menikmati keindahan pemandangan pantai lalu mengabadikan momen itu dengan kamera di ponsel rasanya jauh lebih menenangkan daripada berpikiran was-was. Bukan begitu? Lihatlah nun jauh disana birunya langit tampak membaur dengan birunya air laut. Seperti tak berbatas.

Pantai Ngrawe

Saya baru tahu kalau disebelah pantai Kukup ada pantai baru bernama pantai Ngrawe yang punya nama lain pantai Mesra. Iya, beneran namanya pantai Mesra. Di pantai Ngrawe ini cukup nyaman untuk duduk-duduk santai bersama keluarga dan ada beberapa spot foto yang instagramable lho. Terletak di tengah ada semacam pendopo sebagai tempat pertemuan yang disewakan. 

Lalu di sepanjang jalan menuju pendopo tersedia kursi berwarna putih yang bagus untuk pepotoan. Saat saya dan keluarga berada disana, sedang ada acara dari paguyuban pencak silat kalau nggak salah lihat. Bisa dibilang suasananya cukup ramai. Namun saya melihat para pengunjung menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan.

Pandangan cukup luas memandang laut di kejauhan dari kursi putih yang saya duduki. Anak-anak saya cukup senang bermain ombak di pinggir pantai sambil mencari hewan-hewan laut yang kecil-kecil. Hamparan pasir putih terasa lembut di jemari kaki. Hm, birunya langit dan birunya air laut tampak serupa nyata beda. Keduanya menyatu membentuk harmoni nan indah. 

Berburu Kuliner di Pantai Kukup

Sambil menikmati keindahan pantai di kejauhan, kami sekeluarga duduk di dekat goa yang ada di bagian atas tangga pantai Kukup. Kami pun memesan minuman es degan atau es kelapa muda yang segar, ditemani dengan aneka macam makanan gorengan. Pengunjung cukup ramai hari itu.

Setelah beberapa jam kami menikmati suasana pantai, kami pun pulang. Tak lupa, sebelum pulang kami membeli aneka kuliner laut yang dijajakan di sepanjang pintu masuk menuju pantai. Wah, menunya cukup banyak lho! Harganya pun cukup terjangkau.

Ada udang goreng, undur-undur laut goreng, cumi goreng, ikan goreng, peyek jingking, keripik rumput laut dan lain sebagainya. Rata-rata harganya per seperempat kilogram adalah 20 ribuan. Hm, cukup murah dan terjangkau bukan? Uang 100 ribu sudah bisa dapat bermacam-macam jenis makanan laut.

Kami pun pulang dengan hati riang. Sudah membawa anaka macam lauk yang dapat dimakan saat di rumah, dan bisa juga untuk diberikan kepada orang tersayang sebagai oleh-oleh. Bahkan kalau misalnya mau kulakan lalu dijual lagi, bisa jadi peluang bisnis juga lho.

Have a nice day!



Wednesday, May 25, 2022

Suasana Pantai Krakal Sebelum dan Saat Pandemi

Suasana Pantai Krakal
Keindahan Pantai Krakal


Suasana Pantai Krakal sebelum dan sesudah pandemi. Beberapa puluh tahun yang lalu, saya pernah ke Pantai Krakal di Gunungkidul. Pantai yang satu deret dengan pantai Baron, Kukup dan Sundak ini tak kalah elok indahnya. 

Masing-masing pantai mempunyai ciri khas yang hampir sama. Ngangeni untuk didatangi kembali. Jadi, beberapa waktu yang lalu, saya kembali ke pantai ini. Kalau dulu saya pergi dengan seseorang di masa lampau, kali ini saya datang bersama keluarga kecil tercinta. 

Ada suami, anak, ibu dan kerabat yang kebetulan sedang liburan di tempat kami. Seru! Piknik rombongan ini hebohnya tiada tara. Mengalahkan hebohnya deburan ombak dan pasir putih yang eksotis *lebay mode on*

Perjalanan waktu mampu membuat saya terheran-heran melihat kondisi pantai ini. Pangling! Iya, banyak perubahan yang membuat saya takjub. Ada pembangunan infrastruktur yang entah untuk apa.

Kesannya memang lebih modern dan tersentuh perkembangan jaman. Beda dengan jaman saat usia masih belasan saat pertama kali menginjakkan kaki disini. Hanya ada ganggang dan hamparan karang yang menjulang.

Iyes, jaman kuliah saya mencari ganggang laut disini sebagai bahan praktikum saya. Sayang sekali, jaman saya kuliah dulu belum ada handphone berkamera, jadi saya dan teman saya tidak mengabadikan momen mencari ganggang laut dengan ber-selfie ria. 

Dan di jaman itu saya belum mampu beli kamera  sekalipun kamera pocket berisi film. Jadi ya, tidak bisa membandingkan berdasarkan foto kondisi pantai di tahun 1997 dengan tahun 2016. 

Tapi tak mengapa, inti dari piknik bukanlah untuk membandigkan keadaan masa lalu dan masa kini. Semua sama indahnya untuk  dikenang. Huft.

Semenjak saya dan keluarga tinggal di Gunungkidul, piknik ke pantai bisa dikatakan sering. Apalagi kalau ada saudara yang berkunjung di rumah sekalian minta diantar ke pantai. 

Tak terhitung dalam setahun bisa berkali-kali ke pantai. Pantai yang dikunjungipun beragam. Nah, terkait pantai Krakal, saya sudah tiga kali ke sini selama tinggal di Gunungkidul dalam rentang waktu 8 tahun. 

Kalau di kronologiskan before dan afternya, saya ke pantai Krakal saat masih asri, belum tersentuh pembangunan infrastruktur, lalu kesini lagi saat pembangunan infrastruktur dalam proses dan sesaat setelah jadi pembangunan infrastrukturnya sudah jadi.

Pertanyaannya: pembangunan infrastruktur seperti apakah yang dimaksud?

Yuk, cermati foto berikut :)

Pantai Krakal
Bangunan sebelum jadi




Pantai Krakal di Masa Pandemi

Beberapa tahun kemudian, saya dan keluarga kembali lagi ke pantai Krakal saat suasana pandemi. Apakah ada bedanya? Jelas! Kalau suasana sebelum pandemi, pantainya ramai dengan banyaknya pengunjung.

Saat pandemi baru-baru ini, suasana pantainya sepi. Hanya ada keluarga saya dan beberapa pengunjung yang dapat dihitung dengan jari. Betul-betul serasa ke pantai milik pribadi.
 
Soal bangunan seperti jembatan di atas pantai yang biasanya untuk foto-foto masih ada. Hanya saja saat itu ditutup karena mungkin sepi dengan pengunjung yang biasanya berjubel. 

Kebetulan pula suasana lautnya saat surut, jadi bagian pantai di bawah jembatan yang biasanya berair, kali ini kering kerontang. Anak-anak jadi bermain pasir dan berenang di tepian sebelah sana.

Untuk lebih jelasnya, yuk tonton video saya di Youtube ya. Syukur-syukur jika berkenan untuk like, komen dan subscribe supaya saya makin semangat membuat konten-konten yang menarik dan bermanfaat.

Salam sehat!


Sunday, January 14, 2018

Ada Minyak Bulus dan Batu Akik Di Kebun Sayur



Apa yang terlintas di benak jika kita mendengar kata "kebun sayur"? Pasti bayangannya beragam sayur ya dari bayam, kangkung, terong, kacang panjang, tomat, buncis dan lain sebagainya. Mau masak apa saja pasti sudah tersedia bahannya disana. Tapi eits..saya kecele! Pasar Inpres Kebun Sayur di kota Balikpapan, Kalimantan Timur ini ternyata sama sekali tidak menjual sayuran. Jadi apa dong?

Ternyata oh ternyata, di pasar ini segala macam pernak pernik oleh-oleh khas Kalimantan berada. Dari batu akik, gantungan kunci, kalung, aneka bros, tas, baju, batu permata, senjata khas Dayak, pakaian, minyak gosok khas Kalimantan, sampai minyak bulus semuanya ada. Iya, minyak bulus! Ada yang tahu khasiatnya? :)

Berada di Kebun Sayur ini, mengingatkan saya pada shopping atau toko buku di Jogja. Bedanya, ruko-ruko di shopping yang dijual adalah buku. Sedangkan di kebun sayur yang dijual pernak-pernik semacam oleh-oleh.

Silakan, mau cari apa? (Doc : Juliastri Sn)

Daster juga ada :) (Doc : Juliastri Sn)
Rempah wangi, akar wangi juga ada (Doc : Juliastri Sn)


Kembali ke minyak bulus. Konon, khasiatnya banyak. Kalau saya spesifik untuk perawatan muka saya yang rentan jerawatan. Karena minyak bulus bisa mengencangkan kulit wajah, mencegah penuaan dini bisa mengurangi flek dan keriput di wajah juga. Kalau soal fungsi lain dari minyak bulus untuk masalah kejantanan pada pria atau mengencangkan bagian tubuh lain wanita, entahlah..saya tidak tertarik untuk mencobanya.

Penampakan minyak bulus (Doc : Juliastri Sn)


Jadi saya mencari minyak bulus yang katanya asli dari Kalimantan itu. Saya mendapat referensi, minyak bulus yang asli itu berwarna putih keruh, ada endapan semacam lemak putih kekuningan dan baunya khas. Banyak yang tidak betah dengan bau amisnya. Saya saja mesti menahan nafas sejenak saat mengoleskan minyak bulus di wajah saya setiap malam menjelang tidur. Tapi lama-lama terbiasa dengan baunya. Mungkin karena hidung saya mudah beradaptasi dengan aroma tertentu. Ah, iya minyak bulus bisa digunakan juga untuk mengatasi kaki pecah-pecah lho. Asal rutin memakainya.

Salah satu lorong Pasar Kebun Sayur (Doc : Juliastri Sn)


Di Kebun Sayur ini banyak sekali penjual minyak bulus. Rata-rata menawarkan harga yang beragam dengan penjual yang lain. Seperti biasa, saya mencoba menawar. Ternyata disetujui. Lalu terjadilah transaksi itu. Setelah mendapat minyak bulus, saya berjalan dari lorong demi lorong pasar Kebun Sayur yang dulunya pasar Inpres itu. 

Di Kebun Sayur ini ternyata banyak juga penjual batu akik yang sempat booming itu. Warna warni batunya sangat menarik. Harga yang ditawarkan pun beragam dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. 

Dipilih..dipilih batu akiknya :) (Doc : Juliastri Sn)


Batu akik warna-warni
Selalu menyenangkan berada di pasar. Mata dimanjakan dengan berbagai barang dagangan warna-warni. Kalau ada uangnya, maunya semua diborong, terus dijual lagi dengan mengambil untung di Jogja. Haha..Otak bisnisnya jalan. Tapi bingung bagaimana dengan ongkos bagasinya jika over capacity. Tet tot. Maka niat mau kulakan diurungkan. Murni jalan-jalan saja. Sementara bisnisnya libur. Supaya bisa menikmati liburan secara khusyuk. Jarang-jarang juga bisa bepergian jauh, harus dinikmati dong, ya kan?

Masih heran dengan namanya Kebun sayur tapi yang dijual sangat jauh dari namanya. Maka saat perut kami lapar, kami menuju ke warung makan seberang pasar dan kami baru bisa menemukan sayur disana. Tentu sudah berada dalam mangkuk ya! 

Di warung makan serba ikan dan sea food ini ada sayur asem lho :) (Doc : Juliastri Sn)
Wah, lagi musim Nanas :) (Doc : Juliastri Sn)


Selamat piknik! :)

Sunday, June 12, 2016

Cerita Asal Usul Goa Pindul




Jaman sekarang siapa yang tak mengenal obyek wisata Goa Pindul di Gunungkidul. Salah satu hiburan mengasyikkan dengan menggunakan cave tubing dari ban yang mengapung di atas sungai, berkelompok menelusuri keindahan goa. Di balik keindahannya, ternyata Goa Pindul menyimpan sebuah cerita misteri akan asal usul terbentuknya.  Ada dua versi cerita mengenai asal usul Goa Pindul ini.


Friday, April 22, 2016

Jelajah Wisata Kota Malang : Jatim Park, Museum Angkut dan Taman Safari Prigen

Biasanya liburan bareng keluarga itu kan kalau pas anak liburan sekolah, selesai ujian gitu kan ya..Tapi kali ini keluarga kami termasuk antimainstream. Liburan sebelum anak ujian..! Ya, karena ini piknik rombongan lebih dari 30 orang, jadwal keberangkatan menyesuaikan. Sempet deg-degan juga jangan-jangan nanti pikniknya barengan sama jadwal anak ujian. Nggak banget kan..mosok pas jadwal anak ujian tetep diikutkan piknik trus anaknya ikut ujian susulan. Orang tua macam apa ini..?

Syukurlah..ternyata pikniknya beberapa hari sebelum anak ujian. Ya gak papalah..refreshing dulu sebelum pusing belajar untuk ujian. 

Tujuan piknik kali ini adalah kota Malang. Ada 3 tempat wisata yang dijelajahi yaitu Jatim Park I, Museum Angkut dan Taman Safari Prigen. Ada apa aja  disana ? Yuk, kita ngulik satu-satu..


1. Jatim Park I

Tempat wisata ini tergolong baru. Ada banyak wahana di sini. Sekilas mirip berada di Taman Pintar Yogyakarta. Ada beberapa wahana edukatif yang mirip, seperti bayangan berwarna, permainan fisika yang menyenangkan, ada juga pengetahuan tentang Biologi, kimia dan lain sebagainya. Selebihnya ada rumah hantu, pendulum, dan lain sebagainya. Banyak juga wahana free untuk anak-anak yang  tinggi badannya dibawah 85 meter.

Bayangan dwi warna

Tiket masuk ke Jatim Park ini dibandrol : 

- IDR 60.000,00 saat Weekday ( Senin - Kamis )

- IDR 80.000,00 saat Weekend ( Jumat - Minggu )

- Rombongan > 30 orang free 1 tiket masuk


Play and learn


Rumah hantu, anak saya merem terus masuk sini


Mau diolang alik seperti ini..?


2. Museum Angkut

Di tempat wisata ini, ada banyak kendaraan antik yang bernilai sejarah. Ada kendaraan jaman presiden Sukarno. Beragam alat transportasi dari yang tradisional sampai modern.

Mejeng dulu di mobil apa ya ini.. ?

O,ya di museum ini ada berbagai macam setting tempat. Kita bisa merasa berada di California, Hollywood, atau di Menara Eifel atau bisa juga berfoto dengan Mr. Bean atau si monster hijau Hulk.

Benarkah ini di California..?


HTM Museum Angkut :

- IDR 60.000,00 saat Weekday ( Senin - Kamis )

- IDR 80.000,00 saat Weekend ( Jumat - Minggu )


Ada Hulk..gede yaaa...


3. Taman Safari Prigen

Rasakan sensasi melihat hewan-hewan yang ada di hutan dari dalam bus ! Iya, secara jelas terpampang nyata di depan sana ada Macan, Gajah, Zebra, Jerapah, Monyet, Rusa dan banyak hewan lainnya. Mereka berlalu lalang bahkan ada yang sampai menghalangi jalannya bus. Huft..


Ada macan..hrrr..


Apakah hewan-hewan itu tidak buas ? Tetaplah kita yang waspada. Jendela bus jangan dibuka, semuanya harus rapat. Jangan sampai ada anggota badan yang keluar dari jendela bus. Meskipun diperbolehkkan memberi makanan pada hewan, tetap lihat situasi ya..jangan sampai piknik membawa petaka karena kurang hati-hati dan waspada.


Si kancil anak nakal.. :)


Setelah puas keliling dengan bus, saatnya melihat berbagai atraksi di sini. Ada gajah show, pentas lumba-lumba, bird show dan ada pula pertunjukan teatrikal yang cukup bikin dag dig dug der yaitu The Temple of Terror. 


Orang sebanyak ini nonton Dolphin show


Di The Temple of Terror ini pengunjung dilarang memotret selama pertunjukan berlangsung. Ada Macan yang ikut main disini. Terus ada efek api dan suara seperti petasan. Yang punya penyakit jantung dilarang nonton. Serius.


The Temple of Terror


HTM Taman Safari Prigen :

- IDR 70.000,00 saat Weekday ( Senin - Kamis )

- IDR 80.000,00 saat Weekend ( Jumat - Minggu )

- IDR 120.000,00 harga Tourist 


Gimana..tertarik untuk wisata borongan seperti ini..? Kami berangkat dari Jogja ke Malang naik bus hari Jumat malam dan pulang ke Jogja hari Minggu sore. Cukup puas dan melelahkan. Tapi worth it lah ya..pikiran jadi fresh dan bisa recharge jiwa untuk beraktivitas kembali.

Friday, April 1, 2016

Extreme Culinary From GUKI : Ungkrung


Tak pernah terbayangkan sebelumnya, jika saya akan bisa makan "ungkrung". What ? Makanan apaan tuh "ungkrung" ? O..yeah..jika Anda termasuk orang yang jijikan..mending jangan dibaca deh..karena ini very-very ekstrim. Apalagi kalau ada yang phobia atau geli sama ulat. Hiiiyyy..ngebayangin bentuknya aja udah gatel-gatel. Ya kan..?

Adalah ulat dari pohon jati yang dikumpulkan hingga menjadi "enthung" atau kepompong, itulah ungkrung. Iya, ungkrung adalah kepompong dari ulat pohon Jati. Di Guki, alias Gunungkidul, dimana saya bermukim sekarang, ungkrung menjadi makanan favorit musiman di awal musim penghujan seperti sekarang. Rasanya..? Hm..gurih-gurih gitu deh, mirip laron. Ada yang suka laron..? Enak ya..hahahaha..

Konon, ungkrung ini mempunyai kandungan protein yang tinggi. Rasanya yang kriuk-kriuk enak ternyata bergizi tinggi. Nggak nyangka kan..

Pada awalnya, saya juga geli mendengar orang Gunungkidul suka makan ulat jati selain belalang goreng. Idih, orang Gunungkidul makanannya belalang, jangkrik, laron, ungkrung, dan lain-lain..nggak ada makanan lain apa..Memang itu seni dan kenyataannya..tak usah dipungkiri..Dan setelah saya mencoba..hm..enak juga tuh..

Penasaran..? Mau mencoba atau malah mau muntah..hihihi..ini soal selera kok. Selera makan yang dianggap aneh bagi sebagian orang. Mungkin.

Kebetulan, di belakang rumah saya ada pohon jati. Nggak menanam sendiri, tapi beli sama tanahnya yang sekarang kami tinggali di Gunungkidul. Berita tentang enaknya ulat pohon jati sudah saya dengar lama, selama saya tinggal di Guki, 5 tahun yang lalu. Namun, selama itu saya baru mencoba belalang goreng. Rasanya mirip udang kalau belalang goreng. Tentang belalang goreng, saya sudah pernah menuliskannya disini. Untuk mencoba makan ungkrung yang digoreng, saya belum berani dan belum ada kesempatan soalnya.

Thursday, September 3, 2015

Manfaat Piknik

"Jika kamu merasa hidupmu begitu-begitu saja..cobalah piknik..dan rasakan sensasi menjadi manusia baru.."
(Julipedia, 2015) 


Aha..setuju dengan quote di atas..? Ayo, tunjuk jari yang setuju, yang gak setuju boleh tidak angkat tangan..*apa sih* hehe..

Sebagai anggota MKP alias Manusia Kurang Piknik, saya sering merasa hidup kok rasanya monoton dari segala rutinitas harian. Bangun tidur, mandi, sarapan, ngurus anak, ngurus kerjaan, ngurus suami, trus tidur lagi. Besoknya, bangun tidur trus begitu-begitu lagi..Bosan..? Iya lah pasti, makanya variasi sangat penting untuk mewarnai kehidupan ini. Salah satunya ya..piknik !

"Ah, kayak orang kaya aja, piknik segala. Piknik itu kan mahal. Boro-boro kepikiran piknik, buat makan aja susah."

He..?

Piknik, tidak harus mahal. Jalan-jalan pagi ke desa sebelah sudah termasuk piknik. Memancing ke kali sebelah juga termasuk piknik.  Main sepedaan sore-sore trus mampir ke sawah juga sudah piknik. Mahal ? Bayar ? Enggak kan..? Simple-simple aja yang penting otak bisa refresh kembali. Jangan cari uang terus. Rehat sejenak, keluar dari rutinitas, melemaskan otot syaraf yang tegang. Setelah bugar, baru deh aktivitas kembali.

Bermain di sawah dekat rumah juga termasuk piknik ;p

Berdasarkan pengalaman, saya sering mengalami yang namanya piknik dadakan. Tanpa rencana. Pokoknya ada yang ngajak, hayuk atuh lah.. Seperti baru-baru ini. Tiba-tiba ada undangan acara ke kota lain. Yo langsung diagendakan. Dan berhasil piknik. Sukses. Tanpa rencana..hehe..Karena biasanya, seringkali gatot kalau sudah direncanakan mau piknik tanggal sekian, ternyata ada agenda lain yang lebih urgent. Yo wis, piknik jadi pending dulu.

Melihat kereta api lewat tak jauh dari rumah juga bisa jadi alternatif piknik :D


Sebenarnya manfaat piknik itu apaaaa..?

1. Refreshing

Mesin aja butuh istirahat, apalagi jiwa raga manusia seperti kita ini. Perlu rehat sejenak untuk mendapatkan haknya melihat yang segar-segar. Liat pemandangan gunung, pantai, laut, pergi ke kebun binatang, atau bermain air di wahana buatan manusia. Tujuannya supaya mata gak jenuh dengan pandangan rutin yang itu-itu saja.

Piknik bersama keluarga di Museum Angkut Malang :)


2. Menambah pengetahuan

Dalam perjalanan menuju tempat piknik, sering kan baca apa aja yang ada di pinggir jalan. Seperti pengalaman saya beberapa waktu lalu saat naik bus dalam perjalanan menuju kota Kediri, saya membaca banyak slogan yang ada di kota yang tadinya saya tidak tahu. Contohnya saja seperti ini "Solo kota Berseri", "Madiun Kota Gadis", Kediri terkenal dengan Tahu Taqwa-nya, dan lain sebagainya. Coba, berapa pengetahuan yang saya dapatkan dengan membaca selintas ? Banyyaaakkk..

3.Bersenang-senang

Iya dong, masak piknik malah sedih. Ya harus senang, riang gembira apalagi jika pikniknya bareng keluarga tercinta. Kebersamaan menjadi begitu penting dan menyenangkan. Ada tawa canda, cerita baru dan hal-hal menyenangkan lainnya.

Memberi makan gajah di Taman Safari Prigen :D


4. Bertemu banyak orang baru

Selain bersama rombongan sendiri, pasti kita kan ketemu orang lain yang sebagian tidak kita kenal sama sekali. Tapi tujuannya sama. Menikmati piknik di tempat yang sama. Ada rasa senang jika tanpa sengaja kita bisa bertegur sapa dan mendapat kenalan baru. Nambah persaudaraan dan networking. Dan, kadang ada surprise juga jika tanpa sengaja bisa ketemu dengan teman lama di tempat piknik. Ehm..bisa-bisa CLBK tuh..*Cinta lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kelar* Aish..jangan sampai ya kalau sudah berkeluarga. Bisa bahaayyaaa...hahahahah.. 

5. Menambah pengalaman

Dengan piknik, kita jadi mempunyai banyak pengalaman. Contohnya pengalaman naik pesawat terbang, naik kereta api, naik kapal laut, naik bus dan lain sebagainya. Pengalaman asyiknya tak akan pernah terlupa sampai kapanpun. Jadi hukumnya wajib untuk menikmati setiap perjalanan piknik itu..*tsah..*. Dengan piknik, pikiran kita jadi terbuka, oh ternyata dunia itu luas sekali jika dibandingkan dengan area jelajah rutinitas kita tiap hari dari rumah ke kantor.

Menikmati perjalanan singkat by airplane dari Jakarta - Jogja


6. Selalu Bersyukur

Dengan menyaksikan langsung keindahan ciptaan Tuhan kita jadi mensyukuri hidup. Oh ternyata dunia itu luas, kita bukan apa-apanya. Ternyata Tuhan itu sungguh Maha Agung. Dan pada akhirnya kita merasa bahwa apa yang kita lakukan selama ini jauh dari sempurna. Tak ada gunanya hanya selalu mengeluh dan mengeluh. Kebersamaan bersama keluarga menjadikan kesadaran dalam diri kita ternyata bekerja keras hanya mengejar materi tak akan pernah cukup. Uang bisa dicari, namun kesempatan berkumpul bersama keluarga lebih penting dari segalanya. Selama kesempatan masih ada, prioritaskan untuk rehat sejenak, bersenang-senang bersama keluarga selama masih bisa. Okeee...

Menikmati keindahan ciptaan Tuhan di Embung Nglanggeran Gunungkidul :D

Nah, beberapa manfaat piknik sudah dibahas. Sekarang mari kita bahas tentang lokasi piknik yang pernah saya kunjungi. Sejauh ini sih masih lokal saja dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah pernah. Luar Jawa baru sampai Kalimantan Timur. Luar negeri belum pernah. Someday, semoga bisa ke luar negeri bersama keluarga kalau ada rejekinya..Amin.

Semua tempat piknik yang pernah saya kunjungi semuanya meninggalkan kesan. Kesan yang indah ketika pergi bersama orang-orang terdekat yang memberikan kenangan di masa depan. Apalagi jika sekarang pikniknya bersama keluarga, senangnya dobel. Refreshingnya dapet, dan yang terpenting adalah kebersamaannya. Jarang-jarang kan bisa pergi bersama keluarga.

Ehm..bicara tentang kota Bogor yang terkenal dengan kota hujan itu, saya pernah dua kali kesana. Pertama, saat kakak sulung saya menikah dengan orang Bogor tahun 2000. Kunjungan kedua bersama suami dan anak sulung saya, serta ibu saya, saat kakak sulung saya meninggal hampir dua tahun yang lalu dalam keadaan saya hamil lima bulan. Hiks..saya sedih harus kehilangan orang yang dicintai. Namun kunjungan kedua di Bogor ini memberi pengalaman pertama kepada anak sulung saya merasakan naik kereta api saat berangkat, dan pertama kali naik pesawat terbang saat pulang ke Jogja dari bandara Cengkareng.


Pengalaman pertama naik kereta api dari Jogja-Jakarta-Bogor


Pertama kali naik pesawat terbang dari Bandara Cengkareng

Ada keinginan, suatu saat saya bisa berlibur ke kota Bogor ini lagi. Tujuan utamanya tentu untuk ziarah ke makam kakak sulung saya, dan yang kedua untuk refreshing bersama keluarga. Penginnya mengunjungi Kebun Raya Bogor, karena selama dua kali kesana tidak sempat piknik kemana-mana. Dan yang tak kalah penting adalah menikmati jajanan kulinernya yang terkenal seperti asinan Bogor dan talasnya itu. Yah, berdoa saja semoga kesempatan itu ada.

Tulisan ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog Piknik itu Penting"
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...