komentar serasilah, cocoklah..tapi ternyata..hiks..waktu jua yang memisahkan
kita.."
positif aja bro.."
gue..gue harus bangkit, man.."
Sebenarnya tidak hanya sepuluh, tapi banyak sekali alasan kenapa tulisan kita dibaca orang lain. Tapi paling tidak ada sepuluh garis besar yang merangsang pembaca mau dengan suka rela dan senang hati meluangkan waktunya untuk membaca tulisan kita.
Satu : Judulnya Menarik
Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda.Ibarat minyak wangi yang dengan cepat merangsang indra penciuman kita untuk mengenal dekat siapa si pemakai parfum, demikian pula halnya daya pikat judul yang menarik. Dengan tertarik, otomatis ada hasrat pembaca untuk membaca. Benaknya dipenuhi pertanyaan, apa sih ini ? Kayaknya kok ok banget. Mulailah dia membaca, persoalan apakah isinya benar-benar menarik atau tidak, itu urusan belakangan.
Kalau memang judul dan isi bisa kompak menariknya, sudah pasti akan ada acungan jempol pertanda ‘like this’ seperti yang tertera di status facebook kita. Tapi kalau judul dan isi tidak sinkron, tidak menarik sudah pasti menghasilkan kekecewaan dan ungkapan,” Ih kok kayak gini, sih..kirain ok, nggak taunya cuma menjual judul aja, nyesel deh udah baca..”
Dua : Penulis sudah punya reputasi yang tidak diragukan lagi
Ini berlaku buat penulis yang sudah punya penggemar fanatik. Saking ngefans-nya, semua hasil karya sang penulis tidak pernah terlewati. Apa saja yang ditulis dari penulis idolanya pasti disuka. Apapun judulnya. Belum lengkap kalau nggak dibaca.
Seperti saya, di kompasiana saya punya penulis idola sendiri. Pokoknya kalau tulisannya Mba Mariska, mba Linda, Om Jay, Baginda ASA, Yusran Darmawan, Wisnu Nugroho, Budiman Hakim, Demini Rose, Jimmo, Minami, Faizal Assegar, Winda, Pipiet Senja, Kit Rose, Rudolf Dayu, Pepih Nugroho, Iskandarjet, Babeh Helmi, Cech Gentong, Nathalia, dan masih banyak nama lain lagi yang oke punya, pasti sudah dijamin mutunya. Rugi deh kalau nggak kebaca satu pun tulisannya. Serasa ada yang kurang gitu lho..
Tiga : Tema yang diangkat sedang ‘in’
Ini dia, seringkali rasa ingin tahu kita akan isu yang sedang hangat dibicarakan, mendorong kita mencari sumber yang bisa dipercaya untuk memuaskan rasa haus kita akan informasi. Begitu ada tulisan yang aktual, langsung deh dibaca tuntas..tas..Ini nilai lebih jika tulisan kita selalu up to date dan tahu trend apa yang sedang diminati.
Empat : Isi tulisan ‘gue banget’
Kadang-kadang, hal yang ringan, nggak penting, sepele, bisa menjadi hal yang cukup diminati jika disajikan dengan
Seringkali, kita tertarik sama sampul buku atau majalah yang bagus, yang menstimulasi otak kita untuk membaca isinya. Begitu juga saat kita menulis di kompasiana, orang kadang tertarik dengan gambar tampilan yang ada, setelah itu baru membaca deh. Kebalikan dari peribahasa “don’t judge the book from the cover” , seringkali gambar sampul yang memikat menjadi daya tarik visual tersendiri.
Enam :
Bayangkan, jika kita harus membaca
Tujuh : Isi tulisan berbobot
Tujuan utama kita membaca pastinya agar kita mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Dari yang tadinya nggak tahu sama sekali, jadi tahu. Tulisannya sarat dengan informasi, sehingga kita tidak gagap kalau ditanya orang tentang sesuatu yang pernah kita baca. Nah, tulisan seperti inilah yang didambakan oleh insan di dunia yang haus akan pengetahuan. Tentunya menjadi kepuasan batin juga kalau tulisan kita bermanfaat bagi orang lain, tidak terbuang sia-sia..
Delapan : Mengulas tentang kontradiksi
Tulisan yang sedikit nyeleneh, keluar dari pakem dan kadang tidak umum dari pemikiran banyak orang, seringkali menarik untuk dibaca. Keinginan kita untuk menggali pola pikir orang lain seringkali menggelitik kita untuk mencari tahu apa yang membuatnya berbeda. Kenapa ada pro-kontra. Itu yang menarik diperbincangkan.
Sembilan : Unik dan Berbeda
Kadangkala, orang gampang bosan kalau
Sepuluh : Menyebabkan Candu
Itu dia pentingnya kesan pertama. Jika orang sudah terkesan dengan tulisan kita di awal dia membaca karya kita, bisa dipastikan dia akan ketagihan dengan tulisan-tulisan kita selanjutnya. Namanya orang kalau sudah kecanduan pasti akan sakaw jika hasrat membacanya tidak terpenuhi. Ini pentingnya kita untuk menjaga kualitas tulisan dan harus mampu memuaskan keinginan pembaca.
Itulah kesepuluh alasan yang menjadi dasar kenapa tulisan kita dibaca oleh orang lain. Memang tidak mutlak, tapi paling tidak bisa jadi bahan obrolan dan masukan. Mungkin ada pembaca yang mau melengkapi..? Monggo..dengan dengan senang hati saya persilakan…