Monday, October 26, 2015
Dari Hobi Jadi Profesi
Thursday, September 3, 2015
Manfaat Piknik
Sebenarnya manfaat piknik itu apaaaa..?
1. Refreshing
Mesin aja butuh istirahat, apalagi jiwa raga manusia seperti kita ini. Perlu rehat sejenak untuk mendapatkan haknya melihat yang segar-segar. Liat pemandangan gunung, pantai, laut, pergi ke kebun binatang, atau bermain air di wahana buatan manusia. Tujuannya supaya mata gak jenuh dengan pandangan rutin yang itu-itu saja.
2. Menambah pengetahuan
Dalam perjalanan menuju tempat piknik, sering kan baca apa aja yang ada di pinggir jalan. Seperti pengalaman saya beberapa waktu lalu saat naik bus dalam perjalanan menuju kota Kediri, saya membaca banyak slogan yang ada di kota yang tadinya saya tidak tahu. Contohnya saja seperti ini "Solo kota Berseri", "Madiun Kota Gadis", Kediri terkenal dengan Tahu Taqwa-nya, dan lain sebagainya. Coba, berapa pengetahuan yang saya dapatkan dengan membaca selintas ? Banyyaaakkk..
3.Bersenang-senang
Iya dong, masak piknik malah sedih. Ya harus senang, riang gembira apalagi jika pikniknya bareng keluarga tercinta. Kebersamaan menjadi begitu penting dan menyenangkan. Ada tawa canda, cerita baru dan hal-hal menyenangkan lainnya.
4. Bertemu banyak orang baru
Selain bersama rombongan sendiri, pasti kita kan ketemu orang lain yang sebagian tidak kita kenal sama sekali. Tapi tujuannya sama. Menikmati piknik di tempat yang sama. Ada rasa senang jika tanpa sengaja kita bisa bertegur sapa dan mendapat kenalan baru. Nambah persaudaraan dan networking. Dan, kadang ada surprise juga jika tanpa sengaja bisa ketemu dengan teman lama di tempat piknik. Ehm..bisa-bisa CLBK tuh..*Cinta lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kelar* Aish..jangan sampai ya kalau sudah berkeluarga. Bisa bahaayyaaa...hahahahah..
5. Menambah pengalaman
Dengan piknik, kita jadi mempunyai banyak pengalaman. Contohnya pengalaman naik pesawat terbang, naik kereta api, naik kapal laut, naik bus dan lain sebagainya. Pengalaman asyiknya tak akan pernah terlupa sampai kapanpun. Jadi hukumnya wajib untuk menikmati setiap perjalanan piknik itu..*tsah..*. Dengan piknik, pikiran kita jadi terbuka, oh ternyata dunia itu luas sekali jika dibandingkan dengan area jelajah rutinitas kita tiap hari dari rumah ke kantor.
6. Selalu Bersyukur
Dengan menyaksikan langsung keindahan ciptaan Tuhan kita jadi mensyukuri hidup. Oh ternyata dunia itu luas, kita bukan apa-apanya. Ternyata Tuhan itu sungguh Maha Agung. Dan pada akhirnya kita merasa bahwa apa yang kita lakukan selama ini jauh dari sempurna. Tak ada gunanya hanya selalu mengeluh dan mengeluh. Kebersamaan bersama keluarga menjadikan kesadaran dalam diri kita ternyata bekerja keras hanya mengejar materi tak akan pernah cukup. Uang bisa dicari, namun kesempatan berkumpul bersama keluarga lebih penting dari segalanya. Selama kesempatan masih ada, prioritaskan untuk rehat sejenak, bersenang-senang bersama keluarga selama masih bisa. Okeee...
Nah, beberapa manfaat piknik sudah dibahas. Sekarang mari kita bahas tentang lokasi piknik yang pernah saya kunjungi. Sejauh ini sih masih lokal saja dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah pernah. Luar Jawa baru sampai Kalimantan Timur. Luar negeri belum pernah. Someday, semoga bisa ke luar negeri bersama keluarga kalau ada rejekinya..Amin.
Semua tempat piknik yang pernah saya kunjungi semuanya meninggalkan kesan. Kesan yang indah ketika pergi bersama orang-orang terdekat yang memberikan kenangan di masa depan. Apalagi jika sekarang pikniknya bersama keluarga, senangnya dobel. Refreshingnya dapet, dan yang terpenting adalah kebersamaannya. Jarang-jarang kan bisa pergi bersama keluarga.
Ehm..bicara tentang kota Bogor yang terkenal dengan kota hujan itu, saya pernah dua kali kesana. Pertama, saat kakak sulung saya menikah dengan orang Bogor tahun 2000. Kunjungan kedua bersama suami dan anak sulung saya, serta ibu saya, saat kakak sulung saya meninggal hampir dua tahun yang lalu dalam keadaan saya hamil lima bulan. Hiks..saya sedih harus kehilangan orang yang dicintai. Namun kunjungan kedua di Bogor ini memberi pengalaman pertama kepada anak sulung saya merasakan naik kereta api saat berangkat, dan pertama kali naik pesawat terbang saat pulang ke Jogja dari bandara Cengkareng.
Ada keinginan, suatu saat saya bisa berlibur ke kota Bogor ini lagi. Tujuan utamanya tentu untuk ziarah ke makam kakak sulung saya, dan yang kedua untuk refreshing bersama keluarga. Penginnya mengunjungi Kebun Raya Bogor, karena selama dua kali kesana tidak sempat piknik kemana-mana. Dan yang tak kalah penting adalah menikmati jajanan kulinernya yang terkenal seperti asinan Bogor dan talasnya itu. Yah, berdoa saja semoga kesempatan itu ada.
Thursday, April 23, 2015
Hobby Baru di Era Socmed
komentar serasilah, cocoklah..tapi ternyata..hiks..waktu jua yang memisahkan
kita.."
positif aja bro.."
gue..gue harus bangkit, man.."
Sunday, June 16, 2013
Review : Macaroon Love
Friday, March 15, 2013
Biar Sibuk, Hobby Jalan Terus
Friday, February 8, 2013
Berani, Siapa Takut ?
Thursday, September 27, 2012
Trouble Is My Friend
Masalah ada ketika ekspektasi dan kenyataan tidak sama. Ketika harapan berbanding terbalik dengan fakta, saat itu kita menganggap ini sebagai masalah. Dalam hal ini, hanya ada dua solusi yang bisa kita lakukan. Yaitu yang pertama, mengganti ekspektasi atau harapan dengan yang masuk akal. Yang kedua adalah mengubah pola pikir bahwa kenyataan yang ada harus bisa diterima dengan tulus ikhlas sehingga ini menjadi bukan suatu masalah tetapi tantangan untuk mengubah kenyataan dengan strategi baru.
Thursday, August 2, 2012
ML, MK & MD
Friday, May 18, 2012
Bijaksana Itu Apa Sih ?
Menurut kamus, arti dari kata bijaksana adalah bertindak sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga menghasilkan perilaku yang tepat, sesuai dan pas. Biasanya, sebelum bertindak disertai dengan pemikiran yang cukup matang sehingga tindakan yang dihasilkan tidak menyimpang dari pemikiran. Si bijak tahu hal mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
Thursday, November 3, 2011
Apakah Anda Konsisten ?
Tuesday, October 11, 2011
Peluang Usaha Di Kota Kecil
Kalau selama ini ada pemikiran bahwa membuka usaha itu harus di kota besar, kami justru membalik mindset itu. Di pinggiran kota masih banyak peluang usaha kalau kita mau mengolah. Mbabat alas istilahnya.
Sunday, August 21, 2011
Bisa Karena Biasa
Saya pun tidak menyangka jika ternyata saya punya bakat menjual dan setelah berkomunikasi dengan pelanggan, saya bisa cerewet juga lho..Apalagi kalau pelanggannya adalah tipe orang yang welcome and suka humor. Cocok !
Lalu, karena pekerjaan pula, yang kebetulan saat ini saya sudah punya usaha sendiri yaitu di bidang ban mobil dan onderdilnya, menuntut saya harus menjadi insan yang kreatif, inovatif dan proaktif. Itu harus, karena jika tidak, usaha yang saya lakukan bisa kalah dengan kompetitor lain yang lebih dalam segala hal. Bahkan pelanggan bisa lari jika toko saya tidak memberikan layanan yang memuaskan plus lain daripada yang lain.
Dulu, saat saya masih menjadi karyawan, hidup terasa mengalir begitu saja. Tanpa target yang jelas, pokoknya bekerja sesuai standart tiap bulan terima gaji. Paling-paling dimarahi atasan kalau ketahuan pekerjaannya nggak beres. Hanya itu tantangannya. Namun lama-lama, saya merasa jenuh dan perlu sesuatu yang baru. Saya ingin bisa mengatur waktu sendiri, mengatur keuangan sendiri, punya karyawan, dan yang paling penting, punya banyak waktu untuk anak saya. Itu yang susah saya dapatkan saat terikat waktu menjadi karyawan.
Maka hanya satu modal saya : nekad untuk berani memulai. Dan ternyata memang terbukti setelah menjadi pengusaha, kepribadian saya lambat laun bisa berubah. Yang tadinya minder jadi percaya diri, yang tadinya malu dan takut-takut jadi berani, yang tadinya nggak tahu jadi berusaha untuk tahu, yang tadinya tidak bisa akhirnya bisa...
Thursday, April 14, 2011
Anugerah Terindah Yang Kita Miliki
Wednesday, February 16, 2011
Goodbye Minder...
Rasa malu yang berlebihan saat bertemu orang lain, kagok saat bicara dan speechless saat berhadapan dengan orang lain menjadi gejala umum saat minder mendera saya. Saya merasa lebih aman meringkuk sendirian di dalam kamar saat banyak tamu di rumah saya sekalipun itu saudara sendiri. Tak peduli berapa lama saya harus mendekam sampai harus menahan pipis dan lapar daripada harus menampakkan batang hidung saya di depan orang-orang yang belum saya kenal dengan baik.
Saking malunya saya untuk menampakkan diri di hadapan tamu, salah seorang saudara jauh saya pernah mengatai bahwa saya tidak punya muka. Salah satu ungkapan protes atas terlalu-nya minder saya yang dengan pasrah harus saya telan mentah-mentah.
Saya tidak tahu persis kenapa saya bisa menderita sifat yang aneh bin ajaib ini. Setahu saya, bapak dan ibu saya termasuk orang yang suka humor dan banyak bicara. Kakak-kakak saya juga tidak ada yang minder.
Saya selalu mengalami kesulitan saat harus beradaptasi di lingkungan baru yang mengharuskan saya untuk bisa berbasa-basi dan ramah. Saya selalu ketakutan saat harus memulai suatu pembicaraan. Saya selalu merasa bahwa apa yang saya lakukan selalu salah dan tidak berguna. Saya selalu takut untuk diabaikan dan direndahkan.
Lambat laun, saya merasa tidak nyaman dengan sifat minder ini, dan ingin keluar dari belenggunya yang menyiksa. Langkah awal yang saya lakukan adalah membuka diri, bergaul dengan orang yang mau menerima saya apa adanya.
Bukannya pilih-pilih teman, terus terang saya sangat sulit untuk berteman dengan orang yang tidak mau menerima diri saya seutuhnya. Apalagi jika orang itu mudah meremehkan orang lain dan suka menghina, sempurna membuat mental saya down. Karena itu, saya akrab dengan beberapa orang yang membuat saya nyaman berteman.
Dalam kenyamanan berteman, ada beberapa hal yang bisa saya petik manfaatnya. Teman yang baik, pasti memberikan pengaruh yang sangat kuat bagi kita. Apalagi jika dia orang yang optimis, gigih dan suka memotivasi orang. Membuat kepercayaaan diri saya mulai meningkat sedikit demi sedikit. Setelah itu, saya mulai menggali beberapa potensi yang ada dalam diri saya.
Awalnya, saya ragu untuk memulai, tapi berkat dorongan dari teman, saya mulai menemukan bakat-bakat saya. Dan secara perlahan, saya mulai menjadi pribadi yang cukup kuat atas kemampuan yang saya miliki.
Saya mulai bisa menerima diri sendiri, mulai mengenal diri secara baik dan yang pasti, sangat menghargai diri sendiri. Logikanya, kalau bukan diri saya sendiri yang menghargai dan menghormati, bagaimana mungkin orang lain akan berbuat serupa ? Dan saya sangat bersyukur, dengan sedikit perubahan, ternyata mengubah hidup saya menjadi 180 derajat berbeda dari yang lalu.
Rasa malu mulai memudar dalam diri saya mulai terganti dengan percaya diri. Yang tadinya malu untuk memulai senyum, menebar senyum terlebih dahulu kepada orang lain. Yang tadinya takut untuk memulai percakapan, berinisiatif lebih dulu.
Dan ajaib..semua orang menjadi begitu menyenangkan di mata saya. Segala peluang terbuka didepan mata. Segala informasi yang tadinya saya tidak tahu, begitu mudah saya dapatkan dengan sebuah senyum. Tak peduli senyum untuk orang yang belum kenal sekalipun. Hidup saya terasa semakin dimudahkan. Semakin banyak orang yang saya kenal baik, semakin banyak pula orang yang mengenal saya.
Bisa ditebak bukan, segala keuntungan yang diraih dengan menghilangkan sifat minder menjadi percaya diri ? Kepercayaan orang lain kepada kita lebih mudah kita dapatkan. Dan itu aset, karena tidak mudah membuat orang mempercayai kita begitu saja. Semuanya harus diupayakan.
Dan kalau bukan niat dari diri sendiri untuk berubah, siapa lagi yang mampu untuk melakukan perubahan itu ? Bukankah diri kita sendiri yang seharusnya mengenal apa kebutuhan kita, apa pula keinginan kita bukan orang lain ? Karena it, berdamai dengan diri sendiri sepertinya harus selalu kita pertahankan. Dan yang lebih penting, ikutii suara hati karena tidak pernah berbohong.